CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Senin, 18 Februari 2008

Waktu, Kita, dan Cinta

Minggu, dini hari
di kegelapan malam
Aku bertemu dengan seseorang
Dari kaum yang berbeda
( Aku hanya mengenali suaranya )
Senin, kala remang fajar menyingsing
Aku berjumpa lagi dengannya
Secara kebetulan
Kamipun bersalaman dan berkenalan
( walau samar, aku baru tahu wajah dan fisiknya)
Selasa pagi hari, saat terbit mentari
Tanpa sengaja kami berpapasan lagi
Dan tanpa rencana, juga tanpa tujuan
Kamipun berjalan beriringan
( Aku langsung tahu kebaikan hatinya )
Rabu, setelah berjanji bertemu di suatu tempat,
Untuk pergi ketempat yang lain
Ia datang walau telat dari tenggatnya
( Aku mulai mencoba tuk mengerti kepribadiannya)
Kamis sore, di gemericik dab gerimis hujan
Sesuatu membuatnya menangis, dan aku..
menangis karenanaya
( Aku terus menyelami jiwanya dan semakin tak mengerti tentangnya )
Jumat, saat senja bertemankan cerianya pelangi
Sesuatu yang lain membuatnya bahagia,
...dan tertawa
Aku hanya memperhatikan parasnya
( Aneh! Banayk yang ku dapat dari yang tak kuharap )
Sabtu, malam hari..
dalam naungan ribuan bintang
Aku berdua dengannya dan bermesraan
Dia menatap mataku, menggenggam tanganku
lalu memeluk tubuhku
Serta menghadiahkan sebuah kecupan di dahiku
( dan aku malah menjadi bagian darinya)

Rabu, 06 Februari 2008

Rasa cinta

Cinta berasa manis

Jika kekasih berpuitis dan romantis

Hubunganpun kan berlanjut lebih harmonis

Cinta menjadi kecut
Jika kekasih mendadak jadi pengecut
Ragu dan takut..
Membuat asmara tak terajut

Cinta berasa masam
Karena ikatannya menjadi kusam
ibarat musim,
Kadang teratur kadang suram

Cinta menjadi pedas
saat pertengkaran mulai memanas
Hari - hari jadi naas
Sikap lemah lembutnya mengganas

Cinta mulai hambar
Saat kasih dan sayang mulai pudar
Masalah tak berpangkal
Juga berakar

Cinta sangat pahit
Karena kaki dan hasratnya angkat berjinjit
Sang kekasih dengan mudahnya pamit
Membuat hati teramat sakit